Thursday, January 11, 2018

Virus Herpes B

Herpese B berdampak mematikan pada manusia

Virus Herpes B ditularkan oleh monyet yang hidup di pinggir  rawa/sungai.
Peneliti menemukan 30% kera di Florida terinfeksi Herpes B.

Virus Herpes Simian B (macacine herpesvirus 1 (McHV-1)) merupakan virus simplek endemik pada monyet rawa. Virus B ini adalah alpha herpes virus yang terdiri dari subset virus herpes dan bergerak dalam indungnya menggunakan saraf perifer sehingga virus neurotropika ini tidak ditemukan dalam darah. Penelitian terbaru 3 Januari 2018 menemukan 30% monyet di Taman Negara Bagian Florida terinfeksi Herpes B.

 Di indung alaminya, virus ini menunjukkan petogenesis yang serupa dengan herpes simpleks (HVS) pada manusia. Namun, jika manusia terinfeksi virus Herpes B ini, maka akibatnya cukup fatal karena dapat menimbulkan kerusakan saraf pusat yang parah yang mengakibatkan kerusakan saraf otak permanen atau kematian. Jika tidak segera diobati, kemungkinan bertahan hidup pasien sangat tipis hanya sekitar 20%.

Virus herpes B pertama kali diidentifikasi pada tahun 1932 setelah kematian Dr. William Brebner, seorang dokter muda yang digigit monyet saat meneliti virus penyebab poliomielitis (polio) . Setelah digigit monyet tersebut, Brebner mengalami peradangan akut pada kulit berupa kemerahan pada kulit, diikuti oleh peradangan dan pembengkakan kelenjar getah bening, hingga berlanjut ke peradangan tulang belakang yang menyerang lapisan mielin, yaitu selaput yang menyelimuti serat sel saraf.

Jaringan neurologis yang diperoleh selama otopsi Brebner menunjukkan adanya virus yang tidak dikenal yang mirip dengan HVS. Isolat itu awalnya disebut virus ‘W’. Setahun setelah kematian Brebner, dr. Albert Sabin mengidentifikasi virus yang tidak dikenal pada jariangan yang sama, kemudian dia namai dengan virus B.

Lebih jauh Sabin menggambarkan bahwa virus B memiliki respon imun yang serupa dengan HVS dan HVP-2, dua virus yang ditularkan oleh primata bukan manusia.
Pada 1959, ditemukan 17 kasus infeksi virus herpes B pada manusia, 12 diantaranya meninggal dunia. Ditemukan hampir 50 kasus hingga 2002, tapi hanya 26 kasus yang terdokumentasikan dengan baik. Kasus virus B yang teridentifikasi terakhir terjadi pada 2008 di Atlanta.

Beberapa dekade terakhir ini penanganan kasus virus B yang terjangkit pada manusia semakin baik, antara tahun 1987 hingga 2004 tingkat kematian terus menurun. Hal ini karena diagnosis yang lebih baik dan penanganan pengobatan menggunakan aciclovir mencegah perkembangan penyakit pada pasien. Meski efektifitas pengobatan ini hanya 10%, tapi dapat menyelamatkan nyawa beberapa pasien. Pengobatan ini juga sangat penting untuk mencegah kerusakan saraf pusat yang permanen.

Blog ini tempat berbagi informasi dan inspirasi dari penulis


EmoticonEmoticon