Tuesday, January 23, 2018

Tips Menggoreng Makanan yang Sehat

Tips menggoreng makanan yang sehat
Berikut ini tips menggoreng makanan yang sehat.


Para ahli gizi sepakat bahwa konsumsi makanan yang diproses dengan menggoreng tidak sehat bagi tubuh karena mengandung lemak jenuh dan lemak trans. Dua jenis lemak ini merupakan kolesterol jahat bagi darah yang dapat menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah.

Namun,  jangan khawatir dulu, bagi para pecinta gorengan ada tip khusus yang diberikan para peneliti bidang kesehatan. Beberapa ahli gizi  melakukan berbagai penelitian agar bahan makanan yang digoreng tetap memiliki nilai gizi tinggi, serta meminimalkan kandungan lemak trans dalam gorengan.  Lalu, bagaimana tips menggoreng makanan yang sehat?

Sebelum menggoreng makanan, pertama-tama pilih minyak yang sehat dan baik dulu.  Dikutip dari kompas.com, Ahli Teknologi Pangan dan Gizi dari Institut Pertanian Bogor, Dr. Ir. Nuri Andarwulan, MR,  menyarankan masyarakat memilih minyak goreng yang memiliki cita rasa gurih, stabil dan tidak mudah tengik. Pilih minyak goreng yang mengandung asam lemak tidak jenuh yang tinggi.

Namun, dia mengingatkan, lemak tidak jenuh pun, jika dipanaskan menggunakan temperatur tinggi juga akan rusak dan berubah menjadi lemak trans. Inilah yang menaikkan kadar kolesterol jahat dalam darah.

Nuri memaparkan, semua jenis minyak mengandung lemak jenuh dan tidak jenuh, hanya kadarnya pada setiap minyak berbeda-beda. Misalnya, dilansir dari data POS Pilot Plant Corporation, Kanada dipaparkan perbandingan lemak jenuh dan lemak tidak jenuh pada minyak kelapa 91:9, minyak sawit 51:49, minyak kacang tanah 19:81, minyak kedelai 15:85, minyak zaitun 15:85. Sedangkan minyak jagung 13:87, minyak bunga matahari 12:88, dan minyak kanola 7:93. (Jumlah Gorengan Yang Boleh Dimakan Dalam Satu Hari)

Para ahli menyatakan minyak dengan titip asap tinggi, artinya tidak mudah berasap pada temperatur tinggi, menandakan kualitas minyak yang baik. Titik asap merupakan temperatur ketika minyak dipanaskan sebelum keluar asap, dan berubah warna. Titik asap ini menjadi indikasi berubahnya komposisi dalam minyak yang dipanaskan. Jika sudah mengeluarkan asap, minyak akan berbau tidak sedap dan merusak cita rasa makanan menjadi tengik atau tidak enak.

Tips Menggoreng Makanan

Selanjutnya, perhatikan tata cara menggoreng yang benar, yaitu sebelum memasukkan bahan makanan yang akan digoreng ke dalam minyak, pastikan temperatur minyak menggunakan panas sedang. Hindari menggunakan panas tinggi karena akan merusak komposisi minyak dan mengubahnya menjadi lemak trans.

Celupkan makanan ke minyak yang sudah panas, jika bahan makanan dicelupkan sebelum panas, maka makanan akan menyerap terlalu banyak minyak. Usai menggoreng, tiriskan makanan menggunakan saringan atau kertas khusus yang aman dan dapat menyerap minyak untuk mengurangi kadar minyak pada makanan.

Baca Juga : Berat Badan Bisa Turun Walau Tetap Makan Banyak, Bagaimana Caranya?

Ada beberapa teknik menggoreng makanan yang dapat diterapkan yaitu  shallow frying atau menggoreng dengan sedikit minyak, Semi deep frying yang menggunakan minyak dengan tinggi setengah dari bahan yang digoreng. Lalu, menggoreng menggunakan banyak minyak (deep frying), dan (stir frying) menggunakan sedikit sekali minyak.

Shallow frying  dapat dipakai untuk  menggoreng daging atau bahan pangan yang disayat tipis. Lalu, semi deep frying  cocok untuk menggoreng bahan makanan yang memiliki potongan tebal, seperti perkedel, dan deep frying biasanya digunakan untuk menggoreng ikan, ayam, kroket. Sedangkan stir frying biasa digunakan untuk menumis.

Dr Nuri juga mengingatkan agar tidak menggunakan penggorengan dari bahan tembaga dan baja karena sangat reaktif terhadap makanan, sebaiknya gunakan penggorengan berbahan stainless steel .

Cara Menyimpan Minyak

Dr Nuri mengatakan minyak yang sudah dipakai untuk menggoreng dapat digunakan kembali asal disimpan dengan wadah tertutup dan tempat yang gelap serta sejuk. Jika ingin menggunakan, tambahkan minyak segar.

Namun, jika minyak sudah berwarna kecoklatan, atau kehitaman serta mengeluarkan bau tengik, jangan segan untuk mengganti minyak dengan yang baru. Minyak yang berwarna kehitaman dan tengik akan mengempulkan asap berlebih sata dipanaskan menggunakan suhu normal, dan menimbulkan buih berlebih ketika makanan digoreng. Minyak yang seperti ini sudah tidak sehat karena komposisinya sudah rusak dan sudah berubah menjadi minyak trans. (R)


Blog ini tempat berbagi informasi dan inspirasi dari penulis


EmoticonEmoticon