Showing posts with label Diet. Show all posts
Showing posts with label Diet. Show all posts

Thursday, February 15, 2018

Ingin Berat Badan Tidak Naik? Makanlah Secara Perlahan


Makan Perlahan Bantu Berat Badan Tidak Naik
Makan secara perlahan membantu meningkatkan rasa kenyang.

Sebuah penelitian terbaru menemukan orang yang memiliki kebiasaan makan perlahan cenderung tidak mengalami kenaikan berat badan dibandingkan dengan orang yang makan cepat.

Penelitian ini  dipublikasikan di jurnal BMJ Open  yang mengikuti kebiasaan makan hampir 60.000 orang selama enam tahun. Dari hasil penelitian tersebut, sebanyak 22.070 peserta melahap makanannya dengan cepat, 33.455 makan dengan kecepatan normal, dan sebanyak 4.192 makan perlahan dengan mengunyah lebih lama di setiap suapan makanan.

Mereka yang makan dengan kecepatan normal, 29% lebih kecil kemungkinannya mengalami obesitas, dan mereka yang makan perlahan lebih kecil lagi kemungkinan untuk mengalami obesitas, yaitu 42%.

Para periset menyarankan untuk makan perlahan karena itu bisa membantu meningkatkan rasa kenyang sehingga tidak memakanan makanan dalam jumlah berlebih.

“Orang yang makan cepat akan terus memasukkan makanan ke dalam mulutnya sampai mereka merasa benar-benar kenyang meskipun sebenarnya mereka sudah mengonsumsi kalori dalam jumlah yang cukup, inilah yang dapat berkontribusi dalam penambahan berat badan orang yang makan dengan cepat dan lahap,” ujar para peneliti.


Penelitian ini juga menemukan bahwa makan dua jam sebelum tidur, sebanyak tiga kali atau lebih dalam seminggu, serta mengemil setelah makan makan dapat berkontribusi pada peningkatkan obesitas.


Trik Membatasi Nafsu Makan

Penelitian terbaru  menemukan bahwa harapan atau pikiran seseorang tentang suatu makanan memiliki peranan besar terhadap reaksi tubuh kepada makanan tersebut. Artinya : Kamu adalah apa yang kamu pikirkan untuk kamu makan!

Para periset dari Universitas Sheffield Hallam membuktikan hal ini  dengan memberi makan 26 orang yang dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama disuguhkan dengan telur dadar dengan  membuat mereka berpikir bahwa telur dadar menggunakan dua telur.

Sedangkan kelompok kedua disuguhkan telur dadar dan membuat mereka berpikir bahwa telur dadar tersebut dibuat menggunakan empat telur. Setelah itu, sample darah peserta diambil untuk melihat berapa banyak ghrelin atau hormon lapar di sistem tubuh mereka.

Dua jam setelah makan, kelompok yang berpikir mereka memakan telur dadar dengan campuran dua butir telur merasa lebih lapar dibandingkan dengan kelompok yang memakan telur dadar yang mereka pikir menggunakan empat telur.


Kondisi ini, mendorong kelompok pertama untuk mengkonsumsi lebih banyak kalori di jam berikutnya. Padahal, sebenarnya, semua telur dadar tersebut berukuran yang mengandung tiga butir telur.

Saat mempresenstasikan hasil penelitian ini pada pertemuan British Psychological Society, Dr. Steven Brown menjelaskan bahwa hal tersebut merupakan efek langsung dari kekuatan pikiran yang luar biasa. Hal ini ditentukan oleh fakta bahwa tingkat ghrelin tidak berbeda jauh diantara peserta.

"Perubahan tingkat lapar dan perbedaan tingkat konsumsi di kemudian hari bukan karena tanggapan fisik peserta terhadap makanan (tapi lebih karena pikiran)," ujar penulis utama, Dr Stevan Brown. (R)

Sunday, February 4, 2018

Banyak Berdiri Bisa Turunkan Berat Badan?

 
Banyak berdiri turunkan berat badan
Pembakaran kalori pada orang yang berdiri
lebih banyak dibandingkan yang duduk.


Sebuah penelitian terbaru menyatakan berdiri selama enam jam sehari dapat mencegah kenaikan berat badan, bahkan membantu penurunan berat badan. Ini mungkin satu hal yang patut disyukuri oleh para kasir dan para spg mini market dan mall karena diwajibkan untuk berdiri selama bekerja melayani konsumen.

Para peneliti menganalisis data untuk membandingkan berapa kadar kalori yang dibakar tubuh saat duduk dengan saat berdiri. Dari 46 penelitian dengan 1.184 peserta, periset menemukan bahwa berdiri membakar 0,15 kkal per menit lebih banyak daripada duduk.

Jika seseorang dengan berat 65 kilogram yang biasa bekerja harian dengan berdiri, kemudian diganti duduk sepanjang hari, maka  dia akan kehilangan kesempatan untuk mengeluarkan 54 kilokalori per hari. Dengan asumsi,  jumlah makanan yang dikonsusmi sama setiap harinya, maka berat badan orang tersebut akan naik 2,5 kilogram per tahun dan 10 kilogram dalam sempat tahun.

“Berdiri tidak hanya membakar lebih banyak kalori, aktifitas tambahan pada otot dapat menurunkan tingkat serangan jantung, stroke, dan diabetes sehingga keuntungan berdiri tidak sekedar mengontrol berat badan (tapi juga untuk kesehatan),” kata penulis senior,  Profesor Francisco Lopaz-Jimenez yang juga Kepala Pencegahan Penyakit Kardiologi di Mayo Clinic di Rochester.
Perbedaan energi yang dikeluarkan antara berdiri dengan duduk yang diungkapkan oleh penelitian ini mungkin agak berbeda dengan fakta keseharian. Sebab, dalam penelitian ini, partisipan diminta berdiri dalam kondisi diam, tanpa melakukan gerakan apapun. Padahal, kenyataannya seseorang akan membuat gerakan-gerakan kecil saat berdiri.

“Penelitian kami mungkin akan dianggap remeh karena ketika orang berdiri, mereka cenderung melakukan gerakan spontan seperti bergeser, menggoyangkan kaki, melangkah ke depan dan ke belakang. Orang bahkan mungkin cenderung berjalan ke lemari arsip atau tempat sampah,” ujar Profesor Lopez.

Periset  menyimpulkan bahwa perubahan perilaku dari kebiasaan duduk ke berdiri ini dapat membantu mengurangi risiko penambahan berat badan jangka panjang. Namun, dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk menentukan apakah strategi tersebut efektif dan praktis sebab implikasi kesehatan jangka panjang dari berdiri lama harus diselidiki juga.

"Penting untuk menghindari duduk berjam-jam dalam waktu tertentu. Berdiri adalah langkah awal yang sangat baik, bukan berarti menafiikan bahwa duduk lama itu tanpa bergerak sama sekali. Namun, siapa tahu dengan lebih banyak aktifitas fisik ringan memberi banyak keuntungan (bagi kesehatan tubuh),” tuturnya. (R)


Sunday, January 28, 2018

Berat Badan Bisa Turun Walau Tetap Makan Banyak, Bagaimana Caranya?

diet menurunkan berat badan
Diet menurunkan berat badan dengan fokus
kepada pilihan makanan sehat dan rendah kalori.

Berat badan bisa turun walau makan banyak? Apa benar? Nah, ternyata ini bisa dilakukan. Prinsip menurunkan berat badan adalah mengonsumsi lebih sedikit kalori dibandingkan dengan kebiasaan makan sehari-hari. Mengonsumsi lebih sedikit kalori tidak berarti mengonsumsi lebih sedikit makanan.

Dilansir dari http://www.health, 26 Januari, 2018, para peneliti di Penn State University, Amerika Serikat, menyarankan seseorang yang diet menurunkan berat badan untuk fokus kepada pilihan makanan yang sehat dan rendah kalori walau dikonsumsi dalam porsi besar.

Penerapan p penerapan pola diet menurunkan berat badan seperti ini dinilai lebih efektif  karena dapat dilakukan secara berkelanjutan tanpa harus tersiksa mengurangi porsi makan. Cara menurunkan berat badan secara alami ini tidak bisa diperoleh dalam tiga hari atau satu minggu. Tapi harus diterapkan menjadi pola hidup yang konsisten dan berkelanjutan.

Kesimpulan ini diperoleh setelah para peneliti melakukan percobaan klinis dalam skala kecil terhadap 39 wanita yang setahun sebelumnya telah mendapatkan pelatihan tentang penurunan berat badan, serta 63 wanita yang belum pernah mendapatkan pelatihan. Semua wanita diminta datang ke laboratorium untuk makan. Makanan disajikan dengan berbagai porsi dengan tujuh jenis makanan berbeda yang disajikan setiap minggu.

Wanita kelompok pertama telah diberi pelatihan tentang strategi menurunkan berat bedan, diantaranya mengukur porsi makanan, menghitung kepadatan kalori dari berbagai jenis makanan, dan membuat pilihan sehat terhadap makanan yang dikonsumsi.

Karena pelatihan sebelumnya fokus kepada kontrol porsi makanan, para periset berharap wanita kelompok pertama ini makan dengan porsi lebih sedikit dari sejumlah makanan yang disajikan. Namun, itu tidak terjadi. Wanita di kelompok pertama dan kelompok kedua memakan makanan dengan jumlah porsi yang cenderung sama.

Baca Juga : Berapa Batas Konsumsi Gorengan Dalam Satu Hari

Menurut peneliti, ini merupakan efek dari porsi yang disajikan, para wanita cenderung makan lebih banyak saat porsi makanan yang disajikan lebih besar. Misalnya ketika porsi makanan yang disajikan dinaikkan hingga 75%, jumlah rata-rata yang dikonsumsi ikut naik 27%. Namun, para peneliti menemukan perbedaan pada pilihan jenis makanan yang dikonsumsi oleh dua kelompok wanita tersebut.

"Ketika kami menggali pilihan makanan mereka, kami menemukan bahwa para peserta yang terlatih memilih untuk makan makanan padat kalori seperti salad, dan mengurangi makanan padat kalori seperti roti bawang putih," ujar penulis pertama Faris Zuraikat, seorang mahasiswa pascasarjana jurusan sains nutrisi.

Dengan kata lain, meskipun total jumlah makanan yang dikonsumsi dua kelompok wanita sama, tapi wanita pada kelompok pertama memilih jenis makanan yang rendah kalori. Penelitian ini tidak mengukur bobot wanita karena dilakukan dalam waktu singkat yaitu hanya selama empat minggu sehingga perbedaan kalori kemungkinan tidak akan memiliki dampak nyata pada penurunan berat badan.

Tapi, Zuraikat percaya bahwa membuat pilihan yang lebih sehat dari waktu ke waktu bisa menjadi cara yang efektif untuk mengurangi kalori dan menurunkan berat badan. "Mungkin lebih mudah menilai makanan mana yang lebih tinggi kalori atau lebih rendah kalori, dibandingkan mencoba menilai ukuran porsi yang sesuai," katanya.

Menurutnya, penelitian ini dapat mendorong orang untuk fokus pada kualitas gizi makanan. "Bila Anda memilih makanan dengan kalori rendah, Anda bisa makan lebih banyak dari mereka," katanya. Tentunya, Anda akan cenderung merasa kenyang dan puas.

Zuraikat memaparkan beberapa peraturan dasar yang dapat dilakukan dalam memilih makanan lebih rendah kalori. Dia menyarankan untuk permulaan, memakan makanan yang mengandung air tinggi seperti buah dan sayuran.

Tentunya, seseorang tidak harus mengonsumsi salad sayur dan buah sepanjang hari. Anda dapat memasukkan bahan-bahan kaya air ke dalam setiap makanan yang dikonsumsi sehingga Anda dapat menikmati makanan dalam porsi yang sama, tapi jumlah kalorinya lebih rendah. (R)