Kecemasan
merupakan penyakit mental yang umum terjadi, di Australia satu dari tiga wanita
mengalami kecemasan kronis atau kecemasan frekuensi tinggi. Dilansir dari
womenshealth.co.au, penderita yang mengalami gangguan kecemasan frekuensi
tinggi ini biasanya mengalami serangan panik yang membuatnya tidak mampu
berpikir dan menarik diri dari dunia luar.
Psikolog
SANE Australia, Suzanne Leckie, mengatakan kecemasan dapat mempengaruhi setiap
orang dengan gejala berbeda, dan kecemasan frekuensi tinggi merupakan
manifestasi dari kondisi tersebut.
"Terkadang
orang yang mengalami kecemasan secara tidak sadar menarik diri dengan
menghindari aktivitas yang dapat memicu
kecemasannya, tapi ada juga sebaliknya,
orang tersebut justru bisa memotivasi dirinya untuk berusaha lebih keras
dalam semua aspek kehidupannya," kata Leckie.
Dia
menjelaskan orang yang hidup dengan tingkat kecemasan tinggi adalah orang-orang
yang berorientasi pada prestasi, perfeksionis, dan memiliki motivasi serta
semangat tinggi. “Mereka melihat realitas seperti lomba balap, menjadikan
mereka selalu gelisah dan merasa tidak cukup baik dalam melakukan sesuatu,”
tuturnya.
Gejala
orang dengan kecemasan tinggi ini seperti selalu memikirkan bencana, sikap
khawatir yang berlebihan dan mudah marah.
"Orang-orang
yang mengalami kecemasan tingkat tinggi ini cenderung melakukan berbagai cara
untuk mengatasi ketakutan dan keraguan yang mereka alami,” katanya. Jika Anda
mengalami ini, maka ini salah satu tanda Anda sedang berjuang melawan
kecemasan.
Orang
Menilai Anda Perfeksionis
Di
tempat kerja, di rumah, atau di tempat gym, Anda selalu berusaha melakukan
segala sesuatu dengan sempurna. Anda berprinsip menyelesaikan semuanya dengan
sempurna atau tidak sama sekali. “Kalau bukan saya yang terbaik, maka saya
adalah yang terburuk.”
Mengendalikan
Rutinitas Dengan Ketat
Perfeksionis
dapat dilihat dari sikap Anda yang mengendalikan kebiasaan dan rutinitas dengan
sangat ketat, tapi itu Anda rasakan sebagai salah satu cara bertanggungjawab
terhadap hidup Anda. Terlambat datang ke kantor, ketinggalan latihan aerobik
rutin atau salah memilih warna busana dapat membuat Anda pusing tujuh keliling.
Selalu
Sibuk
Anda
membuat daftar tugas yang banyak, bahkan merancang banyak rencana untuk
kegiatan di akhir pekan. Bisanya Anda akan melontarkan candaan bahwa kesibukan
membuat Anda merasa bahagia. Namun, tanpa Anda sadari, dengan terus menerus
memikirkan apa yang akan terjadi, itu justru memicu kecemasan tinggi dalam diri
Anda.
Tidak
Bisa Tidur Nyenyak
Segala
hal yang berputar dan menari di kepala Anda di malam hari merupakan refleksi
dari apa yang Anda pikirkan dan cemaskan selama seharian. Kondisi ini membuat
Anda tidak dapat tidur nyenyak dan mengalami gangguan tidur.
Sakit,
Nyeri, Kebiasaan Berulang
Seringkali
kondisi mental memiliki dampak ke kondisi fisik Anda, misalnya nyeri di perut,
atau rasa sakit dan pegal-pegal di leher. Kebiasaan menggigit kuku, menggigit
bibir, mengetuk-ngetukkan kaki, atau asyik mengelupaskan kulit kaki menunjukkan
Anda sedang tertekan dan mengalami kecemasan tingkat tinggi.
Orang
Sulit Membaca Emosi Anda
Orang
menilai Anda selalu bugar, tidak emosional, tapi Anda tahu bahwa hal tersebut
jauh dari yang sebenarnya. Ingatlah, dengan menutupi kecemasan Anda untuk diri
sendiri, maka Anda sedang membatasi emosi
untuk berusaha berpikir logis dan rasional.
Takut
Mengecewakan Orang Lain
Sikap
obsesif dan selalu membicarakan diri
secara negatif, menyalahkan diri sendiri,
merupakan indikasi besar bahwa Anda mengalami kecemasan frekuensi
tinggi. Dan, sikap khawatir bahwa Anda akan mengecewakan orang-orang
disekeliling Anda itu sudah menjadi kebiasaan.
Sulit Mengatakan Tidak
Takut
mengecewakan orang lain mendorong Anda mengambil keputusan menangani sesuatu
yang mungkin tidak mampu Anda lakukan. Anda tidak pernah mengatakan tidak untuk
mengerjakan suatu proyek, kegiatan sosial, atau membantu teman, meski itu sudah diluar batas kemampuan Anda.
Jika
Anda mengalami kecemasan tingkat tinggi seperti ini, apa yang dapat Anda
lakukan? “Terapi perilaku kognitif bisa membantu orang membangun keterampilan
untuk menantang pikiran-pikirannya yang irasional, misalnya mempertanyakan
sikap perfeksionis yang justru memicu gangguan kecemasan tingkat tinggi,”
tuturnya. (R)
EmoticonEmoticon