Kanker payudara bisa kambuh dalam 15-20 tahun setelah serangan yang petama. |
Wanita yang mengalami kankerpayudara reseptor estrogen (ER+) memiliki resiko kekambuhan pada 15 hingga 20
tahun mendatang setelah dinyatakan sembuh dari kanker yang dideritanya. Hasil penelitian ini
dipublikasikan di New England Journal of Medicine, Rabu, 8 November 2017, seperti dikutip dari thejakartapost.com.
Kanker payudara reseptor estrogen ini merupakan
tipe kanker payudara yang paling banyak ditemukan saat ini, dimana sel-sel
kanker di dalam tubuh sedang tumbuh dalam hormon estrogen.
Para peneliti menemukan kekambuhan yang paling
tinggi terjadi pada wanita dengan tumor yang besar dan mempengaruhi empat atau
lebih kelenjar getah bening. Mereka menganalissi data dari 88 uji klinis yang
melibatkan hampir 63.000 wanita yang dinyatakan positif terkena kanker payudara
reseptor estrogen.
Pasien dalam penelitian ini semua menerima
terapi endokrin, seperti tamoxifen yang merupakan standar perawatan untuk mengurangi
risiko kekambuhan kanker selama lima
tahun ke depan. Dengan pemberian tamoxifen,
diharapkan pasien bisa benar-benar bebas dari kanker saat terapi
dihentikan.
Baca Juga : Kunyit Potensial Obati Endometriosis (Penebalan Dinding Rahim)
Baca Juga : Kunyit Potensial Obati Endometriosis (Penebalan Dinding Rahim)
"Meskipun pasien bebas dari kekambuhan kanker
dalam lima tahun pertama, tapi risiko terkena kanker kembali ke tempat lain seperti
di tulang, hati atau paru-paru setelah tahun ke 5 hingga ke tahun 20 tetap
konstan,” kata penulis senior Daniel Hayes , Profesor di bidang penelitian
kanker payudara dari University of Michigan Comprehensive Cancer Center.
Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa
pasien yang memiliki ukuran tumor besar dan mempengaruhi empat kelenjar getah
bening memiliki tingkat kekambuhan hingga 40% selama 15 tahun ke depan.
Sedangkan, pasien dengan ukuran tumor kecil dan
tidak menyebar ke kelenjar getah bening, memiliki tingkat kekambuhan 10%
dalam 15 tahun.
Hal ini menjadi bahan evaluasi terapi endoktrin
yang memberikan tamoxifen atau aromatase
inhibitor selama lima tahun setelah tumor diangkat, untuk mengurangi risiko
kekambuhan. Beberapa ahli percaya, pengobatan harus
diperpanjang hingga 10 tahun.
Namun, perpanjangan terapi endoktrin ini
juga memiliki evek samping
Efek sampingnya bisa meliputi mata panas,
kekeringan vagina, osteoporosis dan nyeri sendi. (13 Faktor Penyebab Kanker Payudara)
Untuk itu, keputusan tetap diserahkan
kepada pasien yang bersangkutan. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai
pertimbangan untuk meneruskan terapi anti-estorgen lebih dari 5 tahun dengan
memperhatikan efek samping dan toksisitas terapi. (R)
EmoticonEmoticon